Showing posts with label Mumbling. Show all posts
Showing posts with label Mumbling. Show all posts

Tuesday, July 26, 2011

3 hari tuk selamanya


Woman : *longing for someone* 
  
Man : "Hi, did I keep you waiting?"
Woman : "It's ok. I didn't mind at all"
 
Man : "So, would you walk with me?"
Woman : "Sure, I'd love to"
  
Man : "But we only have 3 days together..."
Woman :  "Is that a stupid question or what? I'm fine.."
  
Man : "Why?"
Woman : "Because I think I've fallen quite hard over you.."


Lewat sudah tiga hari 'tuk s'lamanya.
Dan kekallah detik-detik di dalamnya
Tumbuh sejuta rasa di hati yang dulu diingkari
“Mungkinkah cinta itu disana?”, dua hati mereka

Bagai mimpi, terwujud tak disadari
Kata hati tak s’mua didengarkan lagi
Waktu berpacu, harap pun jadi hasrat 'tuk memiliki
Kini tersisa reka semata cara untuk kembali

Langit biru, setiap liku jalan itu
Akan s’lalu melukiskan kisah itu
Rindu yang kian terbendung lama akan mencapai batasnya
Terbuai indah kenangan baru, sesal jadi penyatu
S’galanya t’lah berlalu

Semula indah terasa, mereka sribu rencana
Rindu yang kian terbendung lama t’lah mencapai batasnya
Kini tersisa reka semata cara untuk kembali

Semula indah terasa, mereka s'ribu rencana
Mungkinkah hati miliki kembaran rasa?

Semua henti disana, percuma
Semua henti disana, percuma

-Float-

Wednesday, March 09, 2011

ACI, Aku Cinta (produk) Indonesia

Cinta produk Indonesia? Ah yang boneng, mbak..Sekarang aja mbak pake cardigannya Marks and Spencer

Sampeyan jangan bingung dengan jargon Aku Cinta (produk) Indonesia ya mas..Saya punya pengertian sendiri bagaimana mengartikan kata-kata tersebut. Produk Indonesia saya bagi menjadi 2 kategori, yaitu merk luar negeri yang hak produksinya dipegang Indonesia dan yang betul-betul merk Indonesia. Sampeyan tahu siapa yang buat Marks and Spencer? Delami Brands, mas..asli made in Bandung.

Ah,mbak ini ga nasionalis deh..

Kurang nasionalis gimana saya mas? Saya kan cinta produk Indonesia. Kalaupun itu berarti merk luar tapi tetap diproduksi dalam negeri kan? Itu sama saja saya menyelamatkan ekonomi dan nasib para pekerja di negeri ini loh mas..

Hmm..bener juga ya..*mulai melunak* Lalu bagaimana pendapat mbak tentang gambar ini?

Ooh..itu..mungkin salah satu sparepart nya dibuat di Indonesia. Sampeyan jangan berburuk sangka gitu dong ah..

*wawancara mas reporter dengan mbak mentegaterbang yang sama sekali ga terkenal*
picture taken from here

Wednesday, September 22, 2010

Ibu, dengarkanlan ratapanku..

Dalam sejarah kepemilikan handphone, saya sama sekali belum pernah membelinya dengan uang sendiri. Dan  saya jarang pula berniat untuk gonta ganti handphone. Kalaupun berganti, baik itu karena hilang ataupun tanpa alasan, orang terdekat saya selalu berbaik hati membelikannya. Saya sama sekali tidak bangga, tapi sekaligus juga tidak merasa berkecil hati walaupun punya prinsip memberi lebih baik daripada menerima. Saya anggap saja itu adalah sebuah peruntungan yang baik.


Handphone pertama saya adalah pemberian dari ibu saya tercinta. Handphone merk Siemens yang sama sekali tidak keren untuk ukuran zaman sekarang. Tapi kemudian ibu saya mungkin kasihan melihat saya terus-terusan dengan handphone monochrome itu. Beliau lalu menukarkannya dengan yang lebih canggih walaupun second. Terus seperti itu beberapa kali. Sampai akhirnya saya menikah, giliran pasangan saya lah yang kasihan melihat saya atau mungkin kasihan melihat handphone saya yang sering tanpa sengaja terjatuh dan akhirnya lecet disana sini. Bahkan seorang rekan kantor pernah membelikan saya sebuah casing handphone demi melihat peremajaan dari handphone saya yang sudah tidak karuan penampilannya. Pelajaran yang saya ambil saat itu, jika casing handphone bisa dilepas, gantilah casing original dengan casing kw selama pemakaian agar nilai jual handphone  tidak jatuh hanya karena casingnya tidak mulus.

4 tahun terakhir ini saya ditemani 1 handphone yang sangat setia. Dengan penampilan yang “ga banget”, performa kerjanya sungguh tidak mengecewakan. Memar di badan dan balutan cellotape di sekeliling tutup baterainya tidak menghalanginya untuk memberikan pelayanan yang prima pada saya. Pemakaian yang gila-gilaan sehubungan dengan tarif murah CDMA dan tersedianya fitur radio sama sekali tidak membuat baterainya nge-drop. Bisa dikatakan saya cukup bangga dengan kesetiaannya menemani saya selama ini.

Tapi kemudian, di tahun ini, di bulan lalu, di saat yang tidak terduga, handphone kesayangan saya ini terlepas begitu saja dari genggaman saya. Walhasil, handphone saya jatuh dan terpelanting ke lantai. Tulangnya patah dan ia mati seketika. Saya cuma bisa menahan napas melihatnya tak bernyawa. Akhirnya handphone saya tidak kuat juga menahan derita yang sudah berkepanjangan. Inilah bangkainya yang sampai sekarang masih saya simpan. Selain saya adalah tipe orang yang menghargai kenangan, juga karena handphone ini ternyata masih bisa di-charge dan bisa dipakai menelepon walau tanpa display dan suara karena layarnya terpisah dari badan.


Sangat disayangkan hampir semua data phonebook tersimpan di memori handphone. Banyak nomor  telepon teman dan kerabat yang saya tidak ingat. Tapi saya keberatan untuk memperbaikinya karena biayanya hampir sama dengan harga beli second-nya. Mungkin ini adalah saatnya mengeluarkan uang dari kantong sendiri untuk membeli sebuah handphone baru. Ah bukan bukan..ini saatnya ibu saya membelikan yang baru..
*peace, mam*

Wednesday, September 15, 2010

Si Mbah dan Rokok Klembak

Mbah saya adalah seorang perokok klembak sejati. Kemanapun pergi, beliau tidak pernah lupa membawa bungkusan yang berisi bahan baku untuk membuat sendiri rokoknya. Rokok yang terdiri dari tembakau, cengkeh dan klembak ini baunya khas, wangi menurut saya. Tidak bagi mantan suami saya. Ketika mbah saya berkunjung ke rumah kecil kami di Bandung, mantan suami saya yang notabene perokok, hampir muntah mencium asap rokok klembak. 

Dari kecil, saya selalu memperhatikan mbah saya saat meracik dan melinting sendiri rokoknya. Dan baru sebesar ini saya berani meminta izin untuk mencoba membuat rokok yang disebut juga tingwe atau linting dewe. Siapa tahu anda tertarik atau anda ingin berhemat dalam merokok, anda bisa mencari bahan bakunya di pasar tradisional sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Berikut ini adalah langkah pembuatan rokok klembak : 

1. Siapkan 1-2 lembar kertas sigaret seperti di bawah ini 


Harga melawan? Ya..anda tidak salah baca. Tulisannya memang begitu apa adanya. Mungkin maksudnya adalah harga kertas sigaret tjap kupu ini berani bersaing dengan merk lain. Andai merk lain menurunkan harga, maka kertas tjap kupu dipastikan langsung melawan harga saingannya. Halah..
2. Berilah tembakau di sepanjang kertasnya. Di beberapa referensi yang saya lihat, umumnya tembakau yang dipakai adalah tembakau yang sudah diiris-iris kecil dan malah hampir menjadi bubuk. Tapi daun tembakau yang mbah saya pakai irisannya masih besar. Mungkin dimaksudkan agar tidak berceceran ketika dilinting.


3. Tambahkan taburan cengkeh di atasnya. Tau cengkeh kan? Itu..cengkeh yang sama yang digunakan untuk topping nastar. Hanya saja cengkeh untuk nastar lebih mahal harganya karena tidak menyertakan bubuk cengkeh yang hancur. Ah..apa sih hubungannya dengan nastar..Maaf, saya cuma menuh-menuhin deksripsi saja agar terlihat lebih intelek dan berwawasan luas.


4. Bahan baku terakhir adalah klembak. Ini dia bahan yang membuat rokoknya menjadi wangi ketika dibakar. Kalau tidak salah, klembak ini mengandung efek laksatif atau penenang. Menurut mbah saya, harganya lumayan mahal, sekitar Rp. 20.000,-/4 pcs. Klembak ini dikuliti memakai pisau yang juga selalu menjadi satu dalam bungkusan mbah saya. Takarannya tergantung selera anda. Lebih banyak tentunya rokok ini akan lebih wangi.


5. Ini adalah langkah terakhir dalam pembuatannya, yaitu melinting kertas yang sudah ditaburi berbagai macam rempah menjadi sebentuk rokok. Jujur saya tidak mahir dalam hal linting melinting. Mbah saya dengan senang hati membantu.



Begitulah cara membuat rokok klembak ala mbah saya. Yang paling menarik dari pengalaman saya kali ini adalah kesalahpahaman saya tentang seorang Mbah Siradj. Yang saya kira adalah seorang yang kaku dan kolot ternyata tidak sepenuhnya benar. Tanpa saya sangka, tiba-tiba mbah saya menyalakan koreknya dan ini dia saudara-saudara : 


Takjub sayaaa...

Sepertinya memang bukan hal yang tabu bagi para perempuan untuk merokok karena di desa mereka melakukannya untuk menggantikan kebiasaan nginang (mengunyah daun sirih) yang dinilai kurang praktis. Lagipula jauh sebelumnya, adalah Roro Mendut yang menjadi pionir para perempuan untuk merokok. Baca dahulu kisah percintaan Roro Mendut sebelum menghakimi seorang perempuan perokok adalah pribadi yang nakal dan murahan.

Oya, ini dia penampakannya sesaat kemudian : 


Yang saya rasakan adalah seperti makan asap dari pembakaran kertas dan rempah-rempah yang rasanya berat dan membuat kepala pusing seketika. Susah saya jelaskan. Yang pasti saya terbatuk-batuk dan menyerah pada hisapan ketiga.

Ini dia rokok klembak super dahsyat yang tidak bisa dipisahkan dari mbah saya selama puluhan tahun : 


Wednesday, December 13, 2006

what tarot card are you?

iseng-iseng ga ada kerjaan di kantor, aku penasaran juga ama link ini hihihi..


You are The Star


Hope, expectation, Bright promises.

The Star is one of the great cards of faith, dreams realised

The Star is a card that looks to the future. It does not predict any immediate or powerful change, but it does predict hope and healing. This card suggests clarity of vision, spiritual insight. And, most importantly, that unexpected help will be coming, with water to quench your thirst, with a guiding light to the future. They might say you're a dreamer, but you're not the only one.

What Tarot Card are You?
Take the Test to Find Out.

Tuesday, October 24, 2006

Happy Eid

bilih kantos nyungkelit dina hate, tugenah dina manah, kasiku catur, katajong omong, karumpak lampah kupribados, mugi ridho ngahapunten

sugeng riyadi 1 syawal 1427 H nyuwon pangapunten sedoyo kalepatan lahir lan bathos

Thursday, September 28, 2006

pergi kamu!!

rokok yang tinggal sebatang itu kuhisap dalam-dalam, lalu kukeluarkan asapnya dengan harapan kau, racun itu, juga ikut terbang keluar dari dalam diriku. keluar dari otakku yang sudah mulai sumpek dengan pertanyaan-pertanyaan tentang kau dan aku. aku dan dia.

Tuesday, August 29, 2006

aku menyerah (kenapa baru sekarang??)

beberapa tahun lalu aku pernah bersamamu
kamu pun bersama aku, sepertinya
(dan bersama wanita lain, itu pasti)

kamu memang tidak pernah menyatakan cinta
aku pun tidak, karena aku tidak tahu artinya
(kalau boleh tahu, apakah kamu cinta padaku?)

kemudian aku melepaskanmu
dengan asumsi kamu tidak ingin lagi bersamaku
(kamu berubah, aku juga)

sejak saat itu aku bersamanya
dan kamu mungkin bersama dengan yang lain
(bersamamu tidak selalu indah, begitu juga saat bersamanya)

kemarin aku menyesal, dan aku kembali
kamu menerimaku, entah dengan alasan apa
(aku harap kamu menyatakan cinta)

aku datang, kamu tersenyum
kamu belai, aku diam
(aku menikmatinya)

hari ini aku tahu kamu bersayap
kamu bertaring dan kamu menyeringai
(kamu seperti hantu, kamu seperti setan)

kamu melepaskan aku tanpa aku sadari
tinggalkan aku dengan tanpa aku ketahui
(kamu menyakiti aku)

ini perih, ini sakit
ini bodoh, ini tolol
(aku marah...)

aku masih belum mengerti cinta
aku rasa kamu juga
(aku yakin cinta tidak sakit)

tapi aku akan menyerah, menyerah akan dirimu
jangan tanya kenapa baru sekarang, sayang
(aku pun tak mengerti, tak akan pernah)

Tuesday, August 22, 2006

looking through yahoo! messenger

selamat pagi tuhan
selamat datang harapan
aku terbangun
ya..aku terbangun seperti biasa
membuka mataku sekali lagi
demi menangkap sosok yang selalu berkelebat dalam mimpiku
memasang telingaku untuk kesekian kalinya
demi mendengar suara yang kuharap akan menyapa

selamat siang tuhan
selamat datang kesunyian
aku terpaku
ya..aku terpaku (lagi)
dirinya tak ada, bayangannya pun tak hadir
mataku lelah, sepertinya harus kupejamkan
suaranya tak kudengar, bisikannya tak kurasa
di telingaku terngiang, lupakan saja bodoh!

selamat malam tuhan
selamat datang kenyataan
aku menangis
ya..aku menangis untuknya setiap hari
aku rasa aku sudah letih
ini sudah cukup, tuhan
aku tak mau lagi mencari dirinya
diriMu saja belum kutemukan

tuhan, ternyata telkomnet sangat mahal, bolehkah kupasang speedy??

Thursday, August 10, 2006

blue pen

tiba-tiba ada celetukan dari seorang sahabat :

i have a pen, my pen is blue
i have a friend, my friend is you

aku tersenyum sendiri, sambil melanjutkan acara chating dengan seorang sahabat baru.
senangnya...

Wednesday, August 09, 2006

sssttt...

malam ini penuh tanya, sayang
aku bimbang

mencari jawaban dari teka-teki silang
masih mengambang

bulan dan bintang pulang
matahari datang

pagi akan menuju siang
jalanan masih lengang

aku tercengang
melihat kamu dan tersayang

jangan bilang-bilang..
sekarang aku tahu jawabannya : lebih baik menghilang

Monday, August 07, 2006

kukulutus

aku marah
aku tersalib
aku kecewa

your action become tradition
fashion

my objection never get any attention
unspoken

will we ever reach the culmination?

weisst du mein liebe?
alles fuehlbar leer und verbläßt

je ne vous aime pas, désolé
vous?


help

Saturday, August 05, 2006

abang sayang

ada uang abang ku sayang
tak ada uang abang ku tendang
abang yang malang
abang seperti binatang
aku si penyayang binatang
kalo ada uang..

geeerrrrr..

i can't be a wife, but i want to be a mother
you want to be a husband, but you can't be a father

should i be your hooker?

Thursday, August 03, 2006

kamu vs nikotin

suatu malam ada aku, kamu dan nikotin. ada juga seorang wanita dalam ingatanmu.

kamu : sudahlah, tak usah dinyalakan.

ah sayang, jangan samakan aku dengan wanitamu. wanita yang kamu sembunyikan. wanita yang tidak pernah kamu ceritakan. tidak pernah ingin. baik padaku maupun orang lain. selalu cukup untuk dirimu sendiri.
tapi kamu tak tahu kalau aku tahu. aku tahu wanitamu adalah seorang yang cantik, berasal dari keluarga baik-baik, berprofesi terpuji (mereka bilang), tidak merokok, berpenampilan persis seperti apa yang kamu dan keluargamu inginkan. sempurna. terlalu sempurna malah. dan aku kalah.

nikotin : jangan. tentunya dalam keadaan seperti ini kamu perlu aku. kamu perlu sesuatu untuk menenangkan dirimu sendiri. lagipula diapun merokok.

aku : satu saja, lagi sakauw.

kamu : kalau kamu mulai, kamu tidak akan bisa berhenti. kamu selalu menyambungnya dengan sebatang lagi, sebatang lagi, dan sebatang lagi.

nikotin : buat apa satu? toh untuk mendapatkan satu batang rokok berisi 1 mg nikotin, kamu hanya perlu mengeluarkan selembar uang kertas. tinggalkan saja dia. dia yang menyuruhmu untuk meninggalkanku. karena berlembar-lembar uang yang kamu keluarkan tidak akan pernah memiliki dia.

aku mulai ragu. lighter sudah di tangan kiriku. aku sayang kamu. tapi aku butuh nikotin. saat ini kamu membuat aku gelisah, bahkan marah, dan nikotin akan membantu aku melenyapkannya.

kamu : nikotin berbahaya.

kamu juga berbahaya.
setiap bertemu dengan kalian, jantungku akan berdenyut lebih cepat, tekanan darahku akan naik, dan napasku tidak teratur.
nikotin masuk ke dalam paru-paruku, kamu masuk ke otakku.
nikotin merusak jantungku, kamu merusak hatiku.
sama-sama masuk.
sama-sama merusak.
sama-sama berbahaya.

tapi kalian telah menjadi candu bagiku. aku gila jika bersama kalian. tapi aku akan lebih gila jika tidak bersama kalian.

aku diam. menyalakan lighterku. membakar rokokku. menghisap nikotinku dalam-dalam. aah..ada rasa yang menyelinap ke dalam. membawa ketenangan. perlahan-perlahan bara yang menyala membuat batangnya yang semula panjang menjadi pendek. makin pendek dan kemudian habis.
masih ada racun yang satu lagi, kamu.
lalu aku mulai menghisapmu.

habis manis sepah dibuang

aku dapat membeli rokok sebanyak yang aku mau di toko-toko, bahkan di warung mpok ijah yang ada di ujung jalan. akan ku bakar, akan kuhisap, akan kunikmati, lalu kuinjak-injak sampai baranya mati. atau bisa saja kutinggalkan di lubang toilet, hanya tinggal pencet flush, beres sudah. hilangnya entah kemana, aku tidak peduli.
andai saja kamu, cintaku yang pudar, bisa seperti itu, tentu aku akan lebih memujamu dibandingkan dengan nikotin. aku bisa membelimu dimana saja, sebanyak yang ku mau. sepuluh, seratus, bahkan beribu-ribu sampai aku puas denganmu tapi kamu harus padam setelahnya, saat aku sudah mereguk nikmatmu.
jangan mengekorku, kamu tahu kamu tidak akan mendapatkan kepalaku.
jangan panggil aku, kamu tahu aku tidak akan memalingkan mukaku.
dan..
jangan menungguku, kamu tahu aku tidak akan pernah kembali.

Friday, July 28, 2006

aku, kamu, dan luka

hari ini aku dan kamu merebus luka bersama dengan kebohongan-kebohongan yg harum wanginya (rasanya pahit, teman). sedikit air mata untuk rasa asin, sedikit tawa untuk rasa manis..dan sedikit sarkasme agar lebih pedas dan menggigit. mmmm...mungkin sedikit vetsin untuk membuatnya lebih gurih. tak peduli lagi dengan monosodium glutomate yang ada di dalamnya. kita akan mati karena cinta bukan karena vetsin, aku bilang padamu.
baunya sudah harum.
kau bersiap2 menatanya di atas piring porselain dari china. iya..dari china..hahaha..pasti luka akan tampak cantik dan menarik.
lalu kamu ajak aku menyantapnya di bawah bulan yang sedang kesepian dan terluka (lagi). sayup-sayup terdengar suara sexy (atau penuh luka) dari sting..


Why must I think of you?
Why must I? Why should I?
Why should I cry for you?
Why would you want me to?

aku dan kamu suka sekali lagu itu. tapi aku dan kamu tidak ikut bernyanyi. aku dan kamu terdiam. tapi aku dan kamu kemudian tertawa sekeras-kerasnya. inilah saatnya untuk mentertawakan semua yang telah berlalu. aku dan kamu mungkin sudah gila, tapi aku dan kamu (pernah) bisa jatuh cinta pada ksatria-ksatria yang telah datang, namun malah menyelamatkan putri-putri cantik yang memang lebih pantas untuk mereka. kemarin aku dan kamu terluka. terluka oleh pedang yang mereka hujamkan tepat di hati aku dan kamu. luka itu menganga, luka itu berdarah, luka itu berubah menjadi borok-borok yang mengeluarkan nanah, yang bisa membuat aku dan kamu bergidik ketika mengingat luka itu kembali.
tapi hari ini aku dan kamu bertemu. aku dan kamu setuju untuk tidak berlari dari luka. aku dan kamu menatap luka itu, mengolok-ngoloknya dan merebusnya. aku dan kamu memang pandai meracik luka menjadi santapan yang lezat.

tapi kemudian...aku dan kamu ingin terhujam kembali oleh pedang ksatria.

inspired by you!!!

Friday, June 16, 2006

that 62687k on thursday june 15, 2006
GASP!

Monday, June 12, 2006

Hidup Di Mimpi

hari ini kembali lagi
hari yang sama seperti kemarin

2 atau 3 tahun aku lupa
bermimpi dan berharap mimpi itu bisa kembali

aku hidup di mimpi
berjalan di mimpi
bernafas di mimpi
menangis di mimpi
tertawa di mimpi
bersenang-senang di mimpi
bahkan berhubungan seks di mimpi

di dalam mimpiku sekarang
aku ingin kau, aku juga ingin semua orang bisa terus bahagia

aku sudah terlalu lelah untuk terus bermimpi
aku ingin segera bangun
melihat dunia nyata dan fakta
kalau semua mimpi yang aku impikan
selama ini hanyalah omong kosong

bangun dan berharap
hari ini tidak sama dengan kemarin

kanayu t.b
diambil dari sini

Friday, March 10, 2006

Anyway...

People are often unreasonable, illogical and self-centered;
Forgive them anyway.

If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives;
Be kind anyway.

If you are successful, you will win some false friends and some true enemies;
Succeed anyway.

If you are honest and sincere, people may deceive you;
Be honest and sincere anyway.

What you spend years creating, others could destroy overnight;
Create anyway.

If you find serenity and happiness, some may be jealous;
Be happy anyway.

the good you do today, people may often forget tomorrow;
Do good anyway.

You see, in the final analysis, it is between you and god;
It is never between you and them anyway.



these words were written on the wall in Mother Teresa's orphanage home for children in Calcutta. The source is unknown.