Thursday, August 03, 2006

kamu vs nikotin

suatu malam ada aku, kamu dan nikotin. ada juga seorang wanita dalam ingatanmu.

kamu : sudahlah, tak usah dinyalakan.

ah sayang, jangan samakan aku dengan wanitamu. wanita yang kamu sembunyikan. wanita yang tidak pernah kamu ceritakan. tidak pernah ingin. baik padaku maupun orang lain. selalu cukup untuk dirimu sendiri.
tapi kamu tak tahu kalau aku tahu. aku tahu wanitamu adalah seorang yang cantik, berasal dari keluarga baik-baik, berprofesi terpuji (mereka bilang), tidak merokok, berpenampilan persis seperti apa yang kamu dan keluargamu inginkan. sempurna. terlalu sempurna malah. dan aku kalah.

nikotin : jangan. tentunya dalam keadaan seperti ini kamu perlu aku. kamu perlu sesuatu untuk menenangkan dirimu sendiri. lagipula diapun merokok.

aku : satu saja, lagi sakauw.

kamu : kalau kamu mulai, kamu tidak akan bisa berhenti. kamu selalu menyambungnya dengan sebatang lagi, sebatang lagi, dan sebatang lagi.

nikotin : buat apa satu? toh untuk mendapatkan satu batang rokok berisi 1 mg nikotin, kamu hanya perlu mengeluarkan selembar uang kertas. tinggalkan saja dia. dia yang menyuruhmu untuk meninggalkanku. karena berlembar-lembar uang yang kamu keluarkan tidak akan pernah memiliki dia.

aku mulai ragu. lighter sudah di tangan kiriku. aku sayang kamu. tapi aku butuh nikotin. saat ini kamu membuat aku gelisah, bahkan marah, dan nikotin akan membantu aku melenyapkannya.

kamu : nikotin berbahaya.

kamu juga berbahaya.
setiap bertemu dengan kalian, jantungku akan berdenyut lebih cepat, tekanan darahku akan naik, dan napasku tidak teratur.
nikotin masuk ke dalam paru-paruku, kamu masuk ke otakku.
nikotin merusak jantungku, kamu merusak hatiku.
sama-sama masuk.
sama-sama merusak.
sama-sama berbahaya.

tapi kalian telah menjadi candu bagiku. aku gila jika bersama kalian. tapi aku akan lebih gila jika tidak bersama kalian.

aku diam. menyalakan lighterku. membakar rokokku. menghisap nikotinku dalam-dalam. aah..ada rasa yang menyelinap ke dalam. membawa ketenangan. perlahan-perlahan bara yang menyala membuat batangnya yang semula panjang menjadi pendek. makin pendek dan kemudian habis.
masih ada racun yang satu lagi, kamu.
lalu aku mulai menghisapmu.

5 comments:

kopiholic said...

rokok emang enak...hihihihi...

mentegaterbang said...

embeerrr..apalagi sambil ngupi. kirim kupinya ke sini atuh..=)

mentegaterbang said...

embeerrr..apalagi sambil ngupi. kirim kupinya ke sini atuh..=)

Anonymous said...

mimpinya 1 paket...
dapet kopi dan cappucino..

didapat batang tak nikmat..
lempar aja..busuk rasanya :P

venus said...

hhmmm..laki-laki dan nikotin.
can't live with them.
can't liv without them :)