habis manis sepah dibuang
aku dapat membeli rokok sebanyak yang aku mau di toko-toko, bahkan di warung mpok ijah yang ada di ujung jalan. akan ku bakar, akan kuhisap, akan kunikmati, lalu kuinjak-injak sampai baranya mati. atau bisa saja kutinggalkan di lubang toilet, hanya tinggal pencet flush, beres sudah. hilangnya entah kemana, aku tidak peduli.
andai saja kamu, cintaku yang pudar, bisa seperti itu, tentu aku akan lebih memujamu dibandingkan dengan nikotin. aku bisa membelimu dimana saja, sebanyak yang ku mau. sepuluh, seratus, bahkan beribu-ribu sampai aku puas denganmu tapi kamu harus padam setelahnya, saat aku sudah mereguk nikmatmu.
jangan mengekorku, kamu tahu kamu tidak akan mendapatkan kepalaku.
jangan panggil aku, kamu tahu aku tidak akan memalingkan mukaku.
dan..
jangan menungguku, kamu tahu aku tidak akan pernah kembali.
0 comments:
Post a Comment