Tuesday, August 29, 2006

aku menyerah (kenapa baru sekarang??)

beberapa tahun lalu aku pernah bersamamu
kamu pun bersama aku, sepertinya
(dan bersama wanita lain, itu pasti)

kamu memang tidak pernah menyatakan cinta
aku pun tidak, karena aku tidak tahu artinya
(kalau boleh tahu, apakah kamu cinta padaku?)

kemudian aku melepaskanmu
dengan asumsi kamu tidak ingin lagi bersamaku
(kamu berubah, aku juga)

sejak saat itu aku bersamanya
dan kamu mungkin bersama dengan yang lain
(bersamamu tidak selalu indah, begitu juga saat bersamanya)

kemarin aku menyesal, dan aku kembali
kamu menerimaku, entah dengan alasan apa
(aku harap kamu menyatakan cinta)

aku datang, kamu tersenyum
kamu belai, aku diam
(aku menikmatinya)

hari ini aku tahu kamu bersayap
kamu bertaring dan kamu menyeringai
(kamu seperti hantu, kamu seperti setan)

kamu melepaskan aku tanpa aku sadari
tinggalkan aku dengan tanpa aku ketahui
(kamu menyakiti aku)

ini perih, ini sakit
ini bodoh, ini tolol
(aku marah...)

aku masih belum mengerti cinta
aku rasa kamu juga
(aku yakin cinta tidak sakit)

tapi aku akan menyerah, menyerah akan dirimu
jangan tanya kenapa baru sekarang, sayang
(aku pun tak mengerti, tak akan pernah)

Tuesday, August 22, 2006

looking through yahoo! messenger

selamat pagi tuhan
selamat datang harapan
aku terbangun
ya..aku terbangun seperti biasa
membuka mataku sekali lagi
demi menangkap sosok yang selalu berkelebat dalam mimpiku
memasang telingaku untuk kesekian kalinya
demi mendengar suara yang kuharap akan menyapa

selamat siang tuhan
selamat datang kesunyian
aku terpaku
ya..aku terpaku (lagi)
dirinya tak ada, bayangannya pun tak hadir
mataku lelah, sepertinya harus kupejamkan
suaranya tak kudengar, bisikannya tak kurasa
di telingaku terngiang, lupakan saja bodoh!

selamat malam tuhan
selamat datang kenyataan
aku menangis
ya..aku menangis untuknya setiap hari
aku rasa aku sudah letih
ini sudah cukup, tuhan
aku tak mau lagi mencari dirinya
diriMu saja belum kutemukan

tuhan, ternyata telkomnet sangat mahal, bolehkah kupasang speedy??

Thursday, August 10, 2006

blue pen

tiba-tiba ada celetukan dari seorang sahabat :

i have a pen, my pen is blue
i have a friend, my friend is you

aku tersenyum sendiri, sambil melanjutkan acara chating dengan seorang sahabat baru.
senangnya...

Wednesday, August 09, 2006

sssttt...

malam ini penuh tanya, sayang
aku bimbang

mencari jawaban dari teka-teki silang
masih mengambang

bulan dan bintang pulang
matahari datang

pagi akan menuju siang
jalanan masih lengang

aku tercengang
melihat kamu dan tersayang

jangan bilang-bilang..
sekarang aku tahu jawabannya : lebih baik menghilang

Monday, August 07, 2006

kukulutus

aku marah
aku tersalib
aku kecewa

your action become tradition
fashion

my objection never get any attention
unspoken

will we ever reach the culmination?

weisst du mein liebe?
alles fuehlbar leer und verbläßt

je ne vous aime pas, désolé
vous?


help

Saturday, August 05, 2006

abang sayang

ada uang abang ku sayang
tak ada uang abang ku tendang
abang yang malang
abang seperti binatang
aku si penyayang binatang
kalo ada uang..

geeerrrrr..

i can't be a wife, but i want to be a mother
you want to be a husband, but you can't be a father

should i be your hooker?

Friday, August 04, 2006

mendadak dangdut


lai..lai..lai..lai..lai..lai..
panggil aku si jablai
abang jarang pulang
aku jarang dibelai

cihuy daahh!!
jangan lupa simpen dua jempol depan idung
meremin mata, melekin mata
sip!
goyang maaaang...









picture taken from here

Thursday, August 03, 2006

kamu vs nikotin

suatu malam ada aku, kamu dan nikotin. ada juga seorang wanita dalam ingatanmu.

kamu : sudahlah, tak usah dinyalakan.

ah sayang, jangan samakan aku dengan wanitamu. wanita yang kamu sembunyikan. wanita yang tidak pernah kamu ceritakan. tidak pernah ingin. baik padaku maupun orang lain. selalu cukup untuk dirimu sendiri.
tapi kamu tak tahu kalau aku tahu. aku tahu wanitamu adalah seorang yang cantik, berasal dari keluarga baik-baik, berprofesi terpuji (mereka bilang), tidak merokok, berpenampilan persis seperti apa yang kamu dan keluargamu inginkan. sempurna. terlalu sempurna malah. dan aku kalah.

nikotin : jangan. tentunya dalam keadaan seperti ini kamu perlu aku. kamu perlu sesuatu untuk menenangkan dirimu sendiri. lagipula diapun merokok.

aku : satu saja, lagi sakauw.

kamu : kalau kamu mulai, kamu tidak akan bisa berhenti. kamu selalu menyambungnya dengan sebatang lagi, sebatang lagi, dan sebatang lagi.

nikotin : buat apa satu? toh untuk mendapatkan satu batang rokok berisi 1 mg nikotin, kamu hanya perlu mengeluarkan selembar uang kertas. tinggalkan saja dia. dia yang menyuruhmu untuk meninggalkanku. karena berlembar-lembar uang yang kamu keluarkan tidak akan pernah memiliki dia.

aku mulai ragu. lighter sudah di tangan kiriku. aku sayang kamu. tapi aku butuh nikotin. saat ini kamu membuat aku gelisah, bahkan marah, dan nikotin akan membantu aku melenyapkannya.

kamu : nikotin berbahaya.

kamu juga berbahaya.
setiap bertemu dengan kalian, jantungku akan berdenyut lebih cepat, tekanan darahku akan naik, dan napasku tidak teratur.
nikotin masuk ke dalam paru-paruku, kamu masuk ke otakku.
nikotin merusak jantungku, kamu merusak hatiku.
sama-sama masuk.
sama-sama merusak.
sama-sama berbahaya.

tapi kalian telah menjadi candu bagiku. aku gila jika bersama kalian. tapi aku akan lebih gila jika tidak bersama kalian.

aku diam. menyalakan lighterku. membakar rokokku. menghisap nikotinku dalam-dalam. aah..ada rasa yang menyelinap ke dalam. membawa ketenangan. perlahan-perlahan bara yang menyala membuat batangnya yang semula panjang menjadi pendek. makin pendek dan kemudian habis.
masih ada racun yang satu lagi, kamu.
lalu aku mulai menghisapmu.

habis manis sepah dibuang

aku dapat membeli rokok sebanyak yang aku mau di toko-toko, bahkan di warung mpok ijah yang ada di ujung jalan. akan ku bakar, akan kuhisap, akan kunikmati, lalu kuinjak-injak sampai baranya mati. atau bisa saja kutinggalkan di lubang toilet, hanya tinggal pencet flush, beres sudah. hilangnya entah kemana, aku tidak peduli.
andai saja kamu, cintaku yang pudar, bisa seperti itu, tentu aku akan lebih memujamu dibandingkan dengan nikotin. aku bisa membelimu dimana saja, sebanyak yang ku mau. sepuluh, seratus, bahkan beribu-ribu sampai aku puas denganmu tapi kamu harus padam setelahnya, saat aku sudah mereguk nikmatmu.
jangan mengekorku, kamu tahu kamu tidak akan mendapatkan kepalaku.
jangan panggil aku, kamu tahu aku tidak akan memalingkan mukaku.
dan..
jangan menungguku, kamu tahu aku tidak akan pernah kembali.